15 Oktober 2024

Padang, 12 Oktober 2024 - Departemen Teknik Lingkungan Universitas Andalas (UNAND) kembali menunjukkan komitmennya terhadap pengabdian masyarakat dan pelestarian lingkungan.

26 September 2024

Padang, 26 September 2024 – Seminar Nasional Sains dan Teknologi Lingkungan VI (SNSTL VI) telah sukses digelar secara hybrid di Universitas Andalas pada tanggal 25 September 2024. Mengusung tema "Inovasi Sains dan Teknologi Hijau untuk Ketahanan Lingkungan yang Berkelanjutan", seminar ini berhasil menjadi wadah bagi para akademisi, peneliti, praktisi, dan mahasiswa untuk berbagi pengetahuan dan gagasan terbaru dalam bidang sains dan teknologi lingkungan.

26 September 2024

Padang, 24 September 2024 – Departemen Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Andalas hari ini menjadi saksi sebuah momen penting dalam perjalanannya. Bertempat di Ruang Bersama, acara serah terima jabatan Kepala Departemen (Kadep) dan Sekretaris Departemen (Sekdep) berlangsung khidmat, menandai babak baru kepemimpinan di departemen yang berperan penting dalam menjawab tantangan lingkungan masa kini.

23 September 2024

PADANG, 30 Agustus 2024. Departemen Teknik Lingkungan (DTL) mengadakan kegiatan upgrading untuk asisten MK Praktikum Pengantar Sistem Informasi Geografis Lingkungan (PSIGL) dengan mendatangkan praktisi untuk pertama kalinya. Kegiatan ini mendatangkan Irwan maryon, ST sebagai narasumber yang sudah lama berkecimpung di bidang pemetaan dan informasi geografis yang juga merupakan alumni dari Teknik Lingkungan Universitas Andalas. Kegiatan yang dihadiri oleh 21 orang asisten MK PSIGL ini dilaksanakan di Laboratorium Komputer DTL.

Kegiatan upgrading terdiri dari dua (2) bentuk yaitu teori dan praktik/demo/simulasi. Pada sesi teori, Irwan menyampaikan bahwa tidak banyak orang yang menguasai informasi geografis dan pemetaan khususnya untuk penyelesain masalah yang berhubungan dengan lingkungan. Oleh karena itu, keahlian di bidang ini berpotensi menjadi salah satu yang paling dicari di masa depan. Pada sesi praktik, Irwan menjelaskan bagaimana cara membuat peta yang akan kita gunakan untuk analisis menggunakan ArcGIS atau QGIS.

Irwan menyampaikan bahwa salah satu cara paling sederhana untuk mendapatkan peta yang digunakan untuk ArcGIS/QGIS adalah dengan Google earth yang berjenis data raster. Peta ini perlu kita ubah menjadi data vektor sebagai data input ke ArcGIS/QGIS. Setidaknya diperlukan empat (empat) titik kontrol/ikat/referensi pada foto udara Google earth tersebut untuk menjamin bahwa posisi peta yang dihasilkan mendekati posisi asli dari lokasi tersebut di muka bumi (digitasi peta).

Sebagai penutup, Irwan membagikan pengalamannya terkait bagaimana keahliannya di bidang ini mengantarkannya ke berbagai kesempatan besar dalam hidupnya. Selain itu, beliau juga memotivasi para asisten untuk terus belajar terkhusus pada masa perkuliahan karena kesempatan belajar terbesar didapat pada masa kuliah tersebut. (RAL)