Lomba Desain Alat Tingkat Nasional (LDA-TN) 2025 Sukses Digelar oleh Mahasiswa Teknik Lingkungan Unand

05 November 2025

Padang, 25 Oktober 2025 — Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Andalas (HMTL FT Unand) sukses menyelenggarakan Lomba Desain Alat Tingkat Nasional (LDA-TN) 2025, salah satu rangkaian kegiatan Environmental Responsibility 2025 yang mengusung tema besar “Our Future, Our Responsibility”.

Lomba ini mengangkat tema utama “Youth Innovations: AquaTech for Smarter Wastewater Treatment”, dengan fokus pada inovasi pengolahan air limbah yang cerdas, efisien, dan berkelanjutan. Kegiatan ini bertujuan mendorong mahasiswa di seluruh Indonesia untuk berperan aktif menciptakan teknologi tepat guna dalam mengatasi permasalahan pencemaran air.

Kegiatan puncak dilaksanakan pada Sabtu, 25 Oktober 2025, di mana sembilan tim finalis dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia mempresentasikan karya desain alat mereka di hadapan dewan juri. Acara dihadiri oleh Bapak Ir. Taufiq Ihsan, Ph.D, selaku Sekretaris Departemen Teknik Lingkungan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, dan Wakil Dekan I Fakultas Teknik yang mewakili Rektor Universitas Andalas.

Setelah proses penilaian yang ketat, berikut hasil pemenang LDA-TN 2025:

  1. Watertech– Universitas Andalas (Juara 1)
  2. Padang Is Ringing– Institut Teknologi Bandung (Juara 2)
  3. TITRASI– Universitas Ahmad Dahlan (Juara 3)
  4. AIT– Universitas Andalas (Harapan 1)
  5. RON 94– Universitas Andalas (Harapan 2)
  6. Metamarine – Institut Teknologi Bandung (Juara Poster)

Ketiga tim dari Universitas Andalas yang berhasil meraih juara dalam LDA-TN 2025 menghadirkan desain inovasi alat pengolahan limbah yang unggul dan aplikatif. Tim Watertech sebagai Juara 1 memperkenalkan SMBR-77, sistem modular BNR berbasis media styrofoam yang mampu menyisihkan BOD, COD, TSS, dan nutrien secara efisien, serta mendukung konsep zero waste melalui pemanfaatan effluent untuk flushing toilet dan penyiraman tanaman. Tim AIT sebagai Harapan 1 dengan desain alat ATRAS yaitu pengolahan limbah industri tempe menggabungkan proses anaerobik-aerobik dan filtrasi, menghasilkan biogas metana dan air olahan yang dapat digunakan kembali, cocok untuk industri skala kecil hingga menengah. Sementara itu, tim RON 94 sebagai Harapan 2 mengusung Ecopuriflow, sistem terintegrasi ABR-MFC-Filtrasi berbasis IOT untuk limbah industri tahu, yang tidak hanya menurunkan kadar pencemar hingga lebih dari 97% tetapi juga menghasilkan energi listrik terbarukan untuk pemantauan otomatis.

    

 

Lomba ini mengangkat tiga subtema utama, yaitu:

  1. Teknologi Pengolahan Air Limbah Industri Kecil dan Menengah,
  2. Teknologi Pengolahan Air Limbah Industri Besar, dan
  3. Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik Nonhunian.

Ketiga subtema ini mencerminkan fokus kegiatan untuk mengembangkan teknologi pengolahan limbah yang aplikatif di berbagai sektor industri dan domestik.

Kegiatan LDA-TN 2025 menjadi bukti nyata komitmen mahasiswa Teknik Lingkungan Unand dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan menciptakan solusi inovatif bagi tantangan lingkungan Indonesia.

 

Maghfirah Aliyya Ikhsani

Read 28 times