Warga Gaduik, Limau Manis, Padang Selatan Antusias Dalam Pelatihan dan Pendampingan Pengomposan Sampah Organik dengan Metode Takakura dan Pembuatan MOL

13 Oktober 2025

Padang, 27 September 2025 - Dalam rangka mendukung pengelolaan sampah berbasis masyarakat dan memperkuat edukasi lingkungan, telah dilaksanakan kegiatan Pelatihan dan Pendampingan Pengomposan Sampah Organik menggunakan metode Takakura serta pembuatan Mikroorganisme Lokal (MOL).

 Kegiatan ini di laksanakan oleh Dosen Departemen Teknik Lingkungan, alumni dan keterlibatan mahasiswa dari Laboratorium Buangan Padat dan Solid Waste Creative Team. Kegiatan ini berlangsung di Bank Sampah Pondok Permai, Gaduik, Limau Manis Selatan, Pada Sabtu, 27 September 2025.

Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 25 orang warga serta melibatkan 25 dosen Teknik Lingkungan, mahasiswa, serta alumni. Kegiatan ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dalam membangun kesadaran serta kapasitas pengelolaan sampah organik secara mandiri. 

Kehadiran para peserta tidak hanya menunjukkan komitmen terhadap isu lingkungan, tetapi juga menciptakan suasana kolaboratif yang penuh semangat. Diskusi berjalan interaktif, dan setiap peserta menunjukkan minat tinggi untuk menerapkan ilmu yang didapat di lingkungan masing-masing.

Agenda kegiatan ini terbagi menjadi 2:

1. Pelatihan Pengomposan dengan Metode Takakura

Peserta dikenalkan pada metode pengomposan sederhana yang dapat diterapkan di rumah tangga, menggunakan keranjang takakura sebagai media utama.

2. Pelatihan Pembuatan MOL

Peserta diajarkan cara membuat MOL dari bahan-bahan alami seperti buah busuk, nasi basi, dan air cucian beras, yang berfungsi sebagai aktivator dalam proses pengomposan.

Kegiatan pelatihan yang berlangsung di Bank Sampah Pondok Permai, Gaduik, Limau Manis Selatan diawali dengan kata pengantar dari ketua Kelompok Bidang Keahlian (KBK) Pengelolaan Buangan Padat, Dr. Ir. Rizki Aziz, mengenai pentingnya mengolah sampah organik pada skala rumah tangga untuk mengurangi beban TPA. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber yaitu Dosen sekaligus ketua Kelompok Bidang Keahlian (KBK) Pengelolaan Buangan Padat, Dr. Ir. Rizki Aziz dan alumni DTL Unand, Zahra Adilla, S.T., tentang teknologi pengomposan sampah organik skala rumah tangga yang telah dikaji di DTL Unand, yaitu Takakura, metode pengomposan menggunakan keranjang plastik berlubang dan sekam padi. . Materi dilanjutkan dengan praktik langsung pengomposan sampah organik oleh warga Bank Sampah Pondok Permai, Gaduik. Di akhir kegiatan, warga juga dibekali dengan pelatihan pembiakan Mikroorganisme Lokal (MOL) sebagai bioaktivator alami dari limbah organik yang akan digunakan dalam metode pengomposan tersebut.

 

Antusiasme peserta terlihat dari semangat mereka mengikuti setiap sesi pelatihan, mulai dari penyampaian materi hingga praktik langsung. Warga juga menunjukkan minat besar dalam memproduksi MOL secara mandiri, serta siap untuk melanjutkan penerapan metode Takakura untuk mengolah sampah organik dari rumah masing-masing.

Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat semakin mandiri dalam mengelola sampah organik dengan cara yang sederhana, efektif, dan ramah lingkungan. Metode Takakura dan pemanfaatan MOL menjadi solusi praktis yang dapat diterapkan langsung di rumah tangga, mendukung program Zero Waste dan pengurangan sampah ke TPA.

 

Keterlibatan aktif dosen, mahasiswa, dan alumni juga diharapkan terus berlanjut dalam bentuk pendampingan, monitoring, dan pengembangan inovasi pengelolaan sampah berbasis komunitas.  Bank Sampah Pondok Permai diharapkan menjadi pusat edukasi dan inspirasi bagi wilayah lain, serta menjadi contoh nyata sinergi antara akademisi dan masyarakat.

 

Dengan suksesnya kegiatan ini, DTL Unand dan Bank Sampah Pondok Permai berkomitmen untuk terus melakukan kolaborasi dan memastikan keberlanjutan program agar Bank Sampah Pondok Permai Gaduik dapat menjadi salah satu percontohan dalam pengelolaan sampah berbasis komunitas di Kota Padang.

 

 

Penulis

Wahyudi Saputra, S,T

Zahra Adilla, S.T

Read 20 times