Departemen Teknik Lingkungan Universitas Andalas Sambut Nakhoda Baru

26 September 2024

Padang, 24 September 2024 – Departemen Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Andalas hari ini menjadi saksi sebuah momen penting dalam perjalanannya. Bertempat di Ruang Bersama, acara serah terima jabatan Kepala Departemen (Kadep) dan Sekretaris Departemen (Sekdep) berlangsung khidmat, menandai babak baru kepemimpinan di departemen yang berperan penting dalam menjawab tantangan lingkungan masa kini.

Acara ini dihadiri oleh para dosen dan tenaga kependidikan Departemen Teknik Lingkungan. Semangat optimisme terasa saat Kadep lama, Ir. Rizki Aziz, ST., MT., Ph.D secara resmi menyerahkan tongkat estafet kepada penerusnya, Prof. Shinta Indah, S.Si., MT., Ph.D sesuai dengan Surat Keputusan Rektor nomor 2485/UN.16.26.R/KPT/VI/2024.
Apresiasi mendalam atas dedikasi dan kontribusi Ir. Rizki Aziz, Ph.D selama menjabat sebagai Kadep. Di bawah kepemimpinannya, Departemen Teknik Lingkungan telah mencatat berbagai prestasi, baik di bidang akademik maupun penelitian. Kita berharap semangat pengabdian ini akan terus berlanjut di bawah kepemimpinan Prof. Shinta Indah.

Prof. Shinta Indah dalam pidato perdananya, menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. Beliau menegaskan komitmennya untuk melanjutkan program-program unggulan yang telah dirintis pendahulunya, serta menghadirkan inovasi-inovasi baru untuk menjawab tantangan zaman.

Selain pergantian Kadep, acara ini juga menjadi momen serah terima jabatan Sekretaris Departemen. Ir. Ridwan, ST., MT., yang telah menjabat sebagai Sekdep sejak 2019, menyerahkan tugasnya kepada Taufiq Ihsan, ST., MT., Ph.D. Sekretaris Departemen memiliki peran krusial dalam memastikan kelancaran administrasi dan operasional departemen.

Dengan semangat baru dan kepemimpinan yang segar, Departemen Teknik Lingkungan Universitas Andalas siap melangkah maju, mencetak generasi insinyur lingkungan yang berkualitas dan berdedikasi untuk mewujudkan Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan (TFI).

Read 1803 times