Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama antara Departemen Teknik Lingkungan UNAND dengan Konsultan Lingkungan serta Water Creative Team (WACT). Kuliah umum ini menghadirkan narasumber Bapak Achmad Supi’i, S.T., CEO & Founder AA Group sekaligus Konsultan Lingkungan. Bapak Achmad berbagi pengalaman dan pengetahuannya tentang bagaimana perencanaan dan pengaplikasian IPAL domestik di lapangan. Acara ini dimoderatori oleh Ibu Dr. Ir. Ansiha Nur, S.T.,M.T., Dosen Departemen Teknik Lingkungan UNAND. Lebih dari 100 mahasiswa Teknik Lingkungan UNAND dan peserta luar UNAND antusias mengikuti kuliah umum ini. Dalam sambutannya, Ketua Departemen Teknik Lingkungan UNAND Ibu Prof. Shinta Indah, S.Si. M.T., Ph.D., menyampaikan bahwasanya kuliah umum ini sangat membantu memberikan gambaran pengaplikasian teori yang dipelajari diperkuliahan terutama pada bidang pengelolaan air limbah melalui IPAL Domestik.

Bapak Achmad dalam materinya menjelaskan bahwa IPAL merupakan sebuah bangunan yang dirancang secara sistematik untuk menglola air limbah hingga hasil buangannya sesuai dengan baku mutu.  Lingkup kerja proyek IPAL meliputi 6 tahapan yakni detail desain, konstruksi/pabrikasi, install dan uji fungsi, test commissioning, operasional selama 1 tahun, pengurusan SLO. Baku mutu air limbah di Indonesia saat ini diatur dalam PermenLHK No. 68 Tahun 2016 sehingga IPAL Domestik yang dirancang harus mampu memenuhi baku mutu tersebut. Air limbah perlu diolah agar mencegah dampak ekologis bagi lingkungan serta penerapan produksi bersih. Tahapan proses IPAL meliputi preliminary treatment, primary treatment, secondary treatment, dan tertiary treatment.

Peserta yang mengikuti kuliah umum ini antusias dan mengajukan pertanyaan kepada narasumber. Mereka juga mendapatkan banyak informasi dan wawasan baru tentang Perencanaan dan pengaplikasian IPAL Domestik. Kuliah umum ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran mahasiswa Teknik Lingkungan UNAND tentang pentingnya pengelolaan limbah, salah satunya limbah domestik agar keberlanjutan lingkungan dapat terjaga. Satu statement yang dapat dikutip dari Bapak Achmad yakni “IPAL merupakan bangunan hidup yang harus tetap dipantau dan dipelihara, tidak hanya dibangun lalu dibiarkan terbengkalai”.

Syawal Andika Putra- Water Creative Team (WACT)