Laboratorium Air merupakan salah satu laboratorium yang ada di Departemen Teknik Lingkungan Unand. Laboratorium ini didirikan pada tahun 2000 dan secara efekif, memulai kegiatan pada tahun 2001. Bergerak dibidang pemeriksaan dan analisis kualitas air. Tujuan utama pendirian laboratorium ini adalah untuk menunjang kegiatan praktikum mahasiswa Departemen Teknik Lingkungan dan penelitian mahasiswa/dosen Departemen Teknik Lingkungan ataupun pihak eksternal di bidang pengelolaan air dan air limbah serta pelayanan masyarakat pada bidang tersebut.
Visi
"Mendukung Indonesia 2045 Berdaya Saing dan Berdaulat Berbasis Iptek di bidang pengelolaan kualitas air"
Misi
- Menciptakan teknologi yang inovatif berbasis iptek di bidang pengelolaan kualitas air
- Menciptakan teknologi yang berdaya saing secara global berbasis riset di bidang pengelolaan kualitas air
Sasaran
- Meningkatkan relevansi dan produktifitas riset di bidang pengelolaan kualitas air serta peran pemangku kepentingan dalam kegiatan riset
- Meningkatkan kontribusi riset di bidang pengelolaan kualitas air terhadap pertumbuhan ekonomi nasional secara signifikan
- Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM terkait riset di bidang pengelolaan kualitas air yang mampu berkompetisi secara global
Target
- Sistem pengelolaan dan pengolahan air bersih/air buangan yang telah teruji/terbukti melalui keberhasilan pengoperasian (TKT 9)
Kegiatan yang Dilakukan
- Pratikum kimia lingkungan semester ganjil.
- Pratikum Laboratorium lingkungan semester genap
- Penelitian Mahasiswa/dosen
STRUKTUR LABORATORIUM AIR TAHUN 2025

ALAT DAN PERLENGKAPAN
Jartest

|
Neraca Analitik Digital

|
COD reactor

|
Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS)

|
Oven

|
Hot Plate

|
Furnace

|
Magnetic Stirrer

|
Destilator

|
|
MODUL PRAKTIKUM
PRAKTIKUM KIMIA LINGKUNGAN
MINYAK DAN LEMAK
Minyak dan lemak dalam contoh uji air di ekstraksi dengan pelarut organik dalam corong pisah dan untuk menghilangkan air yang masih tersisa digunakan Na2SO4 anhidrat. Pada proses ektraksi akan terbentuk dua lapisan,lapisan atas ditampung dan dikeringkan pada suhu kamar, residu yang tertinggal ditimbang sebagai minyak dan lemak.
ANALISIS DETERGEN
Surfaktan anionik beraksi dengan biru metilen membentuk pasangan ion biru yang larut dalam pelarut organik. Intensitas warna biru yang terbentuk diukur dengan spektrofotometer dengan panjang gelombang 652 nm. Serapan yang terukur setara dengan kadar surfaktan anionik.
KLORIDA DAN ALKALINITAS
- Klorida dalam suasana netral diendapkan dengan AgNO3membentuk AgCl. Kelebihan sedikit Ag+ dengan adanya indikator K2CrO4 akan terbentuk endapan merah bata pada titik akhir titrasi.
- Alkalinitas dalam air dinetralkan dengan Asam Sulfat (H2SO4) menggunakan Indikator pH
KOAGULASI, pH DAN TURBIDITY
- Senyawa koagulan (seperti tawas Aluminium) berkemampuan mendestabilisasi koloid (menetralkan muatan listrik pada permukaan koloid) sehingga koloid dapat bergabung satu sama lainnya membentuk flok dengan ukuran yang lebih besar sehingga mudah mengendap. Tujuan percobaan Jar-Testadalah untuk menentukan dosis koagulan yang optimum dalam pengolahan air.
- Elektroda gelas mempunyai kemampuan untuk mengukur konsentrasi H+dalam air secara potensiometri
- Pengukuran kekeruhan dalam air berdasarkan pengukuran intensitas cahaya yang dipendarkan oleh zat-zat tersuspensi dalam air dengan Turbidymeter
SULFAT
Ion sulfat dalam air dengan penambahan kristal BaCl2 akan membentuk koloid tersuspensi (kekeruhan). Semakin tinggi konsentrasi sulfat maka cairan akan semakin keruh. Kekeruhan yang terjadi diukur dengan alat spektrofotometer pada panjang gelombang 420 nm.
FOSFAT
Fosfat dengan ammonium molibdat membentuk senyawa komplek yang berwarna, besarnya absorban diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 660 nm.
PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN
ANALISIS ZAT PADAT
Pengukuran zat padat dalam air berdasarkan metode gravimetri yaitu analisis berdasarkan penimbangan berat. Penentuan padatan dilakukan dengan cara penyaringan, pemanasan, dan penimbangan.
NITROGEN
Prinsip percobaan ini adalah NH4+ dalam suasana basa dengan pereaksi Nessler membentuk senyawa komplek yang berwarna kuning sampai coklat. Intensitas warna yang terjadi diukur absorbannya pada panjang gelombang 420 nm.
Nitrat dalam air dalam suasana asam dengan brusin sulfat dan asam sulfanilat membentuk senyawa kompleks yang berwarna kuning. Intensitas warna yang terjadi diukur absorbannya pada panjang gelombang 420 nm.
Nitrit dengan asam sulfanilat dan N – (1 – Naphthyl ethyle diamin) dihidroklorida dalam suasana asam (pH 2,0-2,5 membentuk senyawa komplek yang berwarna ungu. Intensitas warna yang terjadi diukur absorbannya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 520 nm.
LOGAM
Prinsip percobaan dalam praktikum adalah unsur logam berat diekstrak dengan cara destruksi basah menggunakan campuran asam pekat HNO3 dan HClO4. Kadar logam berat dalam ekstrak diukur menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometri (AAS).
KEBUTUHAN OKSIGEN
Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah metode titrimetri dengan titrasi winkler. Oksigen akan mengoksidasi Mn2+ dalam suasana basa membentuk endapan MnO2. Dengan penambahan alkali iodide dalam suasana asam akan membebaskan iodium.
Senyawa organik dalam air dioksidasi oleh larutan Kalium Dikromat dalam suasana asam pada temperatur 150°C selama 2 jam. Kelebihan Kalium Dikromat dititrasi oleh larutan Ferro Ammonium Sulfat (FAS) dengan indikator Ferroin
KEGIATAN YANG SUDAH DILAKSANAKAN
Praktikum Kimia Lingkungan tahun 2024
Praktikum Laboratorium Lingkungan 2025
Kuliah Umum Tentang Desain IPAL
Penelitian Mahasiswa/Dosen