Nama : Suarni Saidi Abuzar, MS
Tgl Lahir : 26 April 1952
Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Pendidikan :
-S1 Teknik Penyehatan ITB
-S2 Teknik Lingkungan ITB
Bidang Kajian : Pengolahan air limbah secara biologi
Mata Kuliah yang diasuh :
Publikasi :
Rekap nilai | Rata-rata nilai per standar (2015) | Rata-rata nilai per standar (2016) | Rata-rata nilai per standar (2017) |
Standar 1: Identitas | 4,00 | 4,00 | 4,00 |
Standar 2: Standar Kurikulum | 3,80 | 3,80 | 3,80 |
Standar 3: Standar Proses | 3,88 | 4,00 | 4,00 |
Standar 4: Evaluasi | 3,67 | 3,78 | 3,78 |
Standar 5: Suasana Akademik | 4,00 | 4,00 | 4,00 |
Standar 6: Kemahasiswaan | 3,44 | 3,56 | 3,44 |
Standar 7: Lulusan | 3,44 | 3,56 | 3,56 |
Standar 8: Sumber Daya Manusia | 3,17 | 3,50 | 3,67 |
Standar 9: Sarana dan Prasarana | 3,63 | 3,75 | 3,75 |
Standar 10. Sistem Informasi dan Komunikasi | 3,00 | 3,00 | 4,00 |
Standar 11: Pembiayaan | 4,00 | 4,00 | 4,00 |
Standar 12. Pengelolaan | 4,00 | 4,00 | 4,00 |
Standar 13: Penelitian | 2,83 | 2,83 | 3,50 |
Standar 14: Pengabdian Kepada Masyarakat | 3,00 | 2,50 | 3,00 |
Standar 15: Kerjasama | 4,00 | 4,00 | 4,00 |
Standar 17. Kebersihan, Kesehatan dan Keindahan Lingkungan | 4,00 | 4,00 | 4,00 |
Rata-rata | 3,62 | 3,64 | 3,78 |
JUMLAH SKOR | 361 | 368 | 374 |
CAPAIAN PEMBELAJARAN PRODI S1 TEKNIK LINGKUNGAN
Dari profil lulusan yang telah ditetapkan, Prodi S1 TL Unand menetapkan capaian pembelajaran (CP) yang terdiri dari kemampuan untuk memanfaatkan pengetahuan, keterampilan, sumber daya dan sikap yang harus dikuasai oleh mahasiswa pada saat lulus. Penetapan CP ini juga telah diatur dalam SOP tentang Pelaksanaan Continuous Improvement terhadap Proses Pembelajaran Prodi Si TL Unand. Mekanisme atau diagramnya dapat dilihat pada Gambar berikut.
Diagram Penetapan Capaian Pembelajaran Prodi S1 TL Unand
Sumber : SOP tentang Pelaksanaan Continuous Improvement terhadap Proses Pembelajaran Prodi S1 TL Unand
CP yang ditetapkan pada Prodi S1 TL Unand adalah sebagai berikut:
Setelah lulus dari program maka mahasiswa akan memiliki:
CP-A: Kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan di bidang matematika, basic science, statistik, teknologi informasi dan keteknikan untuk memecahkan masalah di bidang teknik lingkungan.
CP-B: Kemampuan mendisain dan melakukan penelitian serta menganalisis dan menginterpretasi data untuk memecahkan masalah di bidang teknik lingkungan.
CP-C: Kemampuan mendisain sistem, komponen atau proses untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkan dalam batasan yang realistis meliputi ekonomi, lingkungan, sosial, politik, etik, kesehatan dan keselamatan, manufaktur dan keberlanjutan.
CP-D: Kemampuan berperan dalam tim yang multidisiplin baik sebagai anggota maupun ketua.
CP-E: Kemampuan mengidentifikasi, memformulasi dan memecahkan masalah di bidang teknik lingkungan.
CP-F: Kemampuan memahami tanggung jawab profesional dan etik di bidang teknik lingkungan.
CP-G: Kemampuan berkomunikasi yang efektif secara lisan dan tulisan.
CP-H: Kemampuan memahami dampak solusi di bidang teknik lingkungan dalam konteks yang global, ekonomi, lingkungan dan sosial.
CP-I: Kemampuan mengikuti pembelajaran seumur hidup.
CP-J: Kemampuan memahami isu-isu kontemporer (kekinian) di bidang teknik lingkungan.
CP-K: Kemampuan menggunakan teknik, keahlian dan peralatan moderen yang dibutuhkan dalam praktek kerekayasaan
Klik tautan beritan untuk melihat Capaian Pembelajaran, Sub Capaian Pembelajaran, Indikator Kinerja dan Metoda Pengukuran di Prodi S1 TL Unand
Pemetaan Capaian Pembelajaran (CP) dan Profil Lulusan dapat dilihat pada (Klik Disini)
Pemetaan CP dengan Kriteria IABEE dapat dilihat pada (Klik Disini)
Berikut disajikan roadmap Capaian Pembelajaran di Kurikulum Prodi S1 TL Unand
Roadmap Capaian Pembelajaran di Kurikulum Prodi S1 TL Unand
![]() |
Laboratorium Hidrolika Lingkungan merupakan salah satu laboratorium yang ada di Departemen Teknik Lingkungan Universitas Andalas, yang ditujukan untuk menunjang kegiatan pendidikan berupa praktikum dan tugas besar mahasiswa, penelitian mahasiswa dan dosen, serta pengabdian kepada masyarakat pada bidang hidrolika lingkungan berupa penyediaan dan distribusi air. Saat ini Laboratorium Hidrolika Lingkungan terletak di lantai 1 Gedung Departemen Teknik Lingkungan. Sebelum tahun 2014, pelaksanaan praktikum dilakukan di Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrolika Teknik Sipil. Sejak tahun 2014 – sekarang Laboratorium Hidrolika Lingkungan masih bergabung dengan Laboratorium Air. Laboratorium Hidrolika Lingkungan tidak hanya untuk menunjang praktikum mahasiswa, tapi juga untuk fasilitas penelitian mahasiswa dan dosen, serta melayani praktikum untuk Mahasiswa di luar Departemen Teknik Lingkungan Universitas Andalas.
Melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat serta dapat berkonstribusi dalam bidang air dan hidraulika bagi mahasiswa, peneliti dan lembaga pemerintah atau non-pemerintah.
![]() |
ALAT-ALAT LABORATORIUM
Rangkaian Saluran Hidrolis (Hydraulic Bench) Berfungsi sebagai pengukur kecepatan dan debit air berdasarkan berat air yang ditampung yang menghasilkan nilai debit air actual |
Stopwatch Sebagai alat ukur waktu |
Rangkaian Ambang Berfungsi untu pengukur kecepatan dan debit yang akan melewati ambang lebar. Setelah itu, sekat di hilir diatur agar terbentuk loncatan hidrolis |
Current Meter Sebagai alat ukur untuk mengukur aliran pada saluran terbuka. |
Ember Kecil Berfungsi untuk menampung air dari hydraulic bench |
Osborne Reynolds Apparatus Sebagai menyelidiki karakteristik aliran fluida dalam pipa yang juga digunakan untuk menentukan angka Reynolds pada suatu aliran. |
Sekat Sebagai bukaan untuk terbentuknya loncatan hidrolis |
Rangkaian Alat Fluid Friction Apparatus Sebagai alat yang digunakan untuk menguji fenomena aliran yang terjadi dalam saluran tertutup. |
Bejana 1.000 ml Sebagai mengukur volume air yang dilewatkan |
Penggaris Sebagai alat ukur untuk mengukur tinggi air pada manometer |
Termometer Sebagai alat ukur suhu air |
MODUL I
LONCATAN HIDROLIS
![]() |
![]() |
Untuk dapat mengetahui debit, bilangan Froude, energi spesifik dan efisiensi loncatan.
Metode hydraulic bench
Prinsip percobaan ini adalah menggunakan sekat atau pintu air pada hydraulic bench agar terbentuk loncatan hidrolis. Loncatan hidrolis yang terbentuk akan diperhitungkan dengan mencari berbagai karakteristik seperti volume aliran, debit aliran, kecepatan aliran, dan lain-lain sesuai prosedur perhitungan.
Loncatan hidrolis terjadi akibat pelepasan energi karena berubahnya kondisi aliran. Pelepasan energi pada aliran air terjadi akibat perubahan kondisi subkritis (sebelum pintu air), superkritis (sebelum loncatan), dan subkritis (setelah loncatan). Sifat kritis aliran dapat diketahui dari bilangan Froude.
Karakteristik loncatan hidrolis :
Kehilangan Energi = Selisih energi spesifik sebelum dan sesudah loncatan hidrolis.
Tinggi loncatan = Selisih kedalaman air sebelum dan sesudah loncatan hidrolis.
Perbandingan kedalaman akibat loncatan hidrolis = Untuk menilai efektivitas loncatan hidrolis terhadap stabilitas aliran.
Panjang loncatan = Selisih posisi awal sebelum loncatan dan kedalaman stabil setelah mencapai subkritis.
Gambar Skema Kerja di Laboratorium Air untuk Modul Loncatan Hidrolis |
MODUL II
ALIRAN MELEWATI AMBANG LEBAR DAN AMBANG TAJAM
![]() |
![]() |
AMBANG LEBAR
Metode ambang lebar
Air yang dialirkan pada debit yang telah diukur akan melewati ambang lebar. Setelah itu, sekat di hilir diatur agar terbentuk loncatan hidrolis. Aliran diamati lalu dihitung jarak dan tinggi muka air di beberapa titik pengamatan. Aliran yang melewati ambang lebar diamati dan langkah diulangi dengan debit yang divariasikan.
Ambang yang merupakan kenaikan dari dasar saluran terbuka yang menyebabkan terganggunya permukaan air di hulu dan di hilir secara kontinu disebut juga dengan pelimpah. Pengamatan yang dilakukan pada percobaan ini:
Perbedaan karakteristik akan terlihat pada keadaan loncat yang ditunjukkan oleh Y1 dan Y2. Dengan membendung/memasang sekat aliran disebelah hilir maka akan didapat tingkatan-tingkatan mulai dari loncat, peralihan dan tenggelam. Selanjutnya dengan mengatur debit aliran, profil dari aliran ini dapat diamati dengan seksama untuk dibandingkan.
AMBANG TAJAM
Debit aliran yang melewati ambang dapat dihitung dengan persamaan:
dengan
|
Keterangan:
Q = Debit aliran (cm3/s)
h = Tinggi air di atas ambang (cm)
t = Tinggi ambang (cm)
Gambar Ilustrasi aliran yang mengalir pada ambang tajam |
Gambar Skema Kerja di Laboratorium Hidrolika Lingkungan untuk Modul Aliran Melewati Ambang Lebar dan Ambang Tajam |
MODUL III
ALAT UKUR DEBIT SALURAN TERBUKA
![]() |
Tujuan
Metode Percobaan
Metode yang dipakai pada percobaan alat ukur debit saluran terbuka ialah currenr meter.
Prinsip Percobaan
Prinsip yang dipakai pada alat ukur debit saluran terbuka ialah hubungan kecepatan aliran dengan kecepatan putar baling-baling current meter.
Teoridan Rumus
Current meter atau dikenal juga dengan alat ukur arus, biasanya digunakan untuk mengukur aliran pada air rendah. Kecepatan aliran yang diukur adalah kecepatan aliran titik dalam satu penampang aliran tertentu. Prinsip yang digunakan adalah adanya kaitan antara kecepatan aliran dengan kecepatan putar baling-baling current meter.
MODUL IV
FENOMENA KLASIFIKASI ALIRAN
![]() |
![]() |
Tujuan
Metode Percobaan
Metode yang dipakai pada percobaan ini adalah Osborne Reynolds Apparatus.
Prinsip Percobaan
Air yang dialirkan dengan debit tertentu akan diatur terlebih dahulu jenis alirannya lalu diamati profil pada pipa kaca alat Osborne Reynolds, dengan cara mengamati bentuk gerakan dari zat warna (tinta). Hitung debit air yang mengalir dari alat Osborne Reynolds dengan cara mengukur volume air di dalam gelas ukur pada selang waktu tertentu.
Teori dan Rumus
Bilangan Reynolds mempunyai makna antara lain sebagai perangkat untuk membedakan sifat aliran laminer, transisi atau turbulen. Aliran laminer didefinisikan sebagai aliran-aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan-lapisan atau lamina-lamina dengan satu lapisan meluncur secara lancar pada lapisan yang bersebelahan dimana pertukaran momentum terjadi akibat difusi molekular saja. Kecenderungan ke arah ketidakstabilan dan turbulensi diredam habis oleh gaya-gaya geser viskos yang memberikan tahanan terhadap gerakan relatiflapisan lapisan fluida yang bersebelahan. Namun, aliran turbulen mempunyai gerakan partikel-partikel fluida yang sangat tidak menentu, dimana pertukaran momentum dalam arah melintang menjadi besar sebagai akibat difusi turbulen. Sifat pokok aliran yakni sifat laminer, turbulen serta posisi
Gambar Skema Kerja di Laboratorium Buangan Padat untuk Modul Fenomena Klasifikasi Aliran |
MODUL V
FLUID FRICTION APPARATUS
![]() |
![]() |
Tujuan
Mengukur kehilangan tinggi tekan yang disebabkan oleh faktor gesekan pada sistem perpipaan dan aksesoris-aksesoris (fitting) pipa berdasarkan konsep Bernoulli;
Metode Percobaan
Metode yang dipakai ialah penentuan laju dan kecepatan aliran dan penentuan tinggi tekan menggunakan alat Fluid Friction Apparatus.
Prinsip Percobaan
Prinsip percobaan yang dipakai ialah air yaang mengalir dengan debit yang telah ditentukan akan diukur laju dan kecepatan aliran serta tinggi tekan sesuai teori headloss. Air tersebut dialirkan melalui alat Fluid Friction Apparatus selanjutnya akan diamati dan dihitung sesuai perhitungan yang ada.
Teori dan Rumus
Persamaan energi didapatkan dari prinsip ketetapan energi pada aliran fluida. Energi yang terdapat pada fluida yang mengalir terdiri dari energi akibat tekanan, kecepatan dan kedudukan
Gambar Skema Kerja di Laboratorium Penelitian untuk Modul Fluid Friction Apparatus |
DOKUMENTASI KEGIATAN PRAKTIKUM
![]() |
![]() |